
Pantauan di lapangan menunjukkan sampah berserakan, plafon bocor, serta toilet dengan bau menyengat karena tidak dirawat. Salah satu pengguna, Idham, menyampaikan kekecewaannya saat ditemui, Rabu (18/6/2025).

Kondisinya sangat memprihatinkan. Kami tidak nyaman, bahkan khawatir dengan aspek kebersihan dan kesehatan di sini," ujarnya.
Ia mendesak agar Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara, selaku instansi teknis yang membawahi pelabuhan, segera mengambil langkah konkret.
Jangan tunggu viral dulu baru sibuk perbaiki. Ini tempat umum yang dipakai setiap hari,” tegas Idham.
Ironisnya, di tengah kondisi buruk tersebut, pemerintah justru baru saja mengalokasikan anggaran sebesar Rp338,4 juta dari APBD 2024 untuk pembangunan selasar gedung terminal Pelabuhan Loleo. Sayangnya, pembangunan ini belum memberi dampak terhadap kenyamanan secara keseluruhan.
Ia mendesak agar Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara, selaku instansi teknis yang membawahi pelabuhan, segera mengambil langkah konkret.
Jangan tunggu viral dulu baru sibuk perbaiki. Ini tempat umum yang dipakai setiap hari,” tegas Idham.
Ironisnya, di tengah kondisi buruk tersebut, pemerintah justru baru saja mengalokasikan anggaran sebesar Rp338,4 juta dari APBD 2024 untuk pembangunan selasar gedung terminal Pelabuhan Loleo. Sayangnya, pembangunan ini belum memberi dampak terhadap kenyamanan secara keseluruhan.

Kami berharap anggaran itu bukan hanya seremonial proyek. Harus ada pengawasan agar pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan utama, seperti sanitasi, kebersihan, dan kenyamanan pengguna,” tambahnya.
Warga setempat menilai bahwa Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara di bawah pimpinan Kepala Dinas Perhubungan Malut, Basri Saleh, harus lebih aktif turun ke lapangan, bukan sekadar menunggu laporan.
Dishub jangan hanya bicara visi maritim, tapi lapangan dibiarkan seperti tempat tak bertuan,” kritik salah satu warga Loleo.
Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan pembenahan menyeluruh terhadap fasilitas terminal Pelabuhan Loleo agar layak, aman, dan manusiawi. Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan juga dianggap penting untuk mencegah pemborosan anggaran dan memastikan kualitas pelayanan publik yang adil dan merata.
Warga setempat menilai bahwa Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara di bawah pimpinan Kepala Dinas Perhubungan Malut, Basri Saleh, harus lebih aktif turun ke lapangan, bukan sekadar menunggu laporan.
Dishub jangan hanya bicara visi maritim, tapi lapangan dibiarkan seperti tempat tak bertuan,” kritik salah satu warga Loleo.
Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan pembenahan menyeluruh terhadap fasilitas terminal Pelabuhan Loleo agar layak, aman, dan manusiawi. Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan juga dianggap penting untuk mencegah pemborosan anggaran dan memastikan kualitas pelayanan publik yang adil dan merata.
Penulis Kaisar
Editor Redaksi MakianoPost