Pasien Tak Diinfus di Puskesmas Maffa, Keluarga Protes – Ini Penjelasan Medis

Sebarkan:
Halsel, MakianoPost – Seorang pasien asal Desa Foya, Nurmila Ali, dikabarkan marah setelah tidak mendapatkan infus saat berobat ke Puskesmas Maffa, Halmahera Selatan, pada Sabtu (17/2) malam. Keluarga pasien yang mengantar turut memprotes keputusan tenaga medis yang tidak memberikan tindakan tersebut.

Tenaga medis yang bertugas, Muttanaifa Peley, Amd.Kep., dan Hartina, Amd.Keb., menjelaskan bahwa pasien datang dengan keluhan muntah satu kali. Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tanda-tanda vital pasien dalam kondisi normal, kesadaran baik, serta kadar gula darah stabil. Sebagai langkah awal, pasien diberikan obat lambung sebelum dikonsultasikan dengan dokter.

Dokter yang menangani, dr. Asti, menjelaskan bahwa setelah observasi awal, pasien kembali mengeluhkan rasa lemas dan meminta infus. Namun, pemeriksaan ulang kadar gula darah sewaktu (GDS) tetap dalam batas normal.

"Saya sudah memberikan terapi oral untuk keluhan muntahnya dan pasien diobservasi. Ketika perawat melapor bahwa pasien merasa lemas dan meminta diinfus, saya instruksikan pemeriksaan ulang, termasuk GDS, yang hasilnya masih normal," ujar dr. Asti.

Karena tidak ada indikasi medis yang mengharuskan pemasangan infus, dokter memutuskan untuk tidak memberikan tindakan tersebut. Namun, pasien dan keluarga yang merasa tidak puas akhirnya memilih pulang dalam keadaan marah.

"Tidak ada indikasi kegawatdaruratan. Kesadaran pasien baik, tanda-tanda vital stabil, dan GDS normal. Oleh karena itu, tidak ada alasan medis untuk memasang infus. Namun, pasien tetap kami tangani dengan obat oral sesuai prosedur," jelasnya.

Insiden ini mencerminkan tantangan yang kerap dihadapi tenaga medis dalam menghadapi ekspektasi pasien dan keluarganya. Tenaga kesehatan berharap masyarakat memahami bahwa setiap tindakan medis diberikan berdasarkan pertimbangan yang jelas demi keselamatan pasien.

Penulis Irwan Abubakar
Editor Redaksi MakianoPost
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini