.jpg)
Begini Pesan Via Whatssap yang diterima redaksi MakianoPost melalui sumber yang tak dapat disebutkan namanya.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kami beritahukan kpd bpk/ibu kepala ruangan bahwa saat ini mesin oksigen sentral mengalami gangguan dan utk sementara dihentikan pengoperasiannya. Saat ini suplai oksigen melalui instalasi sentral di back up dgn oksigen tabung, hal ini mengakibatkan kebutuhan oksigen tabung yg cukup tinggi utk memback up ruang oksigen sentral.
Untuk itu ruangan yg sdh terinstal jaringan oksigen sentral diharapkan dapat menggunakan oksigen sentral utk kebutuhan pasien, karena kalau semua menggunakan oksigen tabung maka kebutuhan oksigen tabung akan tidak bisa terpenuhi, mohon kerjasama dari bpk/ibu semua agar pelayanan kebutuhan oksigen dapat berjalan dengan baik, terima kasih
Setelah diterima pesan pertama oleh masing - masing pegawai RSUD Chasan Boesoirie, menyusul pesan kedua, ini pesannya.
- Obat kemo yg dipesan TDK sesuai dgn permintaan,, sehingga beberapa obat TDK terpakai bisa berdampak expair dan merugikan rsud
- Pengadaan platina utk orthopedi TDK melalui permintaan user jugaa akhirnya terancam TDK d gunakan
- Jika jasa Oktober November 2023 mau di bayar, direksi saat ini TDK boleh d gantii.
- Fakultas Kedokteran unkhair terancam TDK berjalan, Krn bnyak dokter pengajar pensiun, dan TDK mau kembali ke RSUD, contoh di obgyn, dokter Samsul dan dokter Iwan SDH TDK mau kembali, jika menajemen saat ini blm d ganti.
- Siapapun direksi yg masuk baik dokter, nakes yang lain, pada dasarnya TDK masalah, yg terpenting segera, agar kondisi RSUD kembali kondusif, dan smuanya bersatu bekerja sama utk meningkatkan pelayanan
Jumardin menegaskan, " Jika informasi yang disampaikan itu benar adanya, tentunya pihak pemerintah daerah provinsi maluku utara sebagai pemegang kebijakan harus mencermati situasi rumah sakit ini dengan bijaksana dan sebaik-baiknya. Permasalahan rumah sakit ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut harus ada langkah tegas pemerintah agar masyarakat sebagai objek pelayanan tidak dikorbankan dengan carut marut persoalan rumah sakit" Ungkapnya.
Ketua Lembaga Aspirasi Indonesia ini juga menambahkan, "Apalagi Jasa BPJS Pegawai senilai Rp6,5 Milyar sejak tahun 2023 hingga kini tak kunjung dibayarkan, dan pihak manajemen hanya memberikan janji-janjinya tanpa realisasi. kami pun saat ini tengah mengembangkan investigasi atas perekrutan Pegawai P3K pada sejumlah bidang dirumah sakit chasan boesoirie, yang diduga kuat terindikasi adanya pihak-pihak yang sengaja merekrut untuk meloloskan sejumlah orang yang tidak pernah mengabdi ataupun sebagai tenaga honorer lolos mengikuti seleksi P3K pada sejumlah bidang, padahal yang diutamakan mestinya mereka yang sudah bertahun-tahun melaksanakan tugas sebagai honorer dirumah sakit. jika hal ini benar jelas mengancam posisi honorer untuk tidak diakomodir sebagai P3K karena kwuota jelas terbatas" Tegas Jumardin
Hingga berita ini dipublis, redaksi MakianoPost berusaha lakukan konfirmasi dengan pihak manajemen rumah sakit, untuk mendapatkan keterangan berimbang atas informasi tersebut.***
Penulis Andhika Syahputra
Editor Redaksi MakianoPost