
Pernyataan ini menimbulkan berbagai reaksi di tengah masyarakat, mengingat sebagai kepala daerah, Bupati seharusnya mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Halsel, bukan hanya kelompok tertentu. Beberapa pihak menilai bahwa hal ini dapat berpotensi menciptakan ketimpangan dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Dalam sambutannya, Bassam Kasuba menyebutkan bahwa dalam dinamika politik, setiap pemimpin memiliki tim dan kelompok pendukung yang harus diperhatikan. Ia juga meminta agar masyarakat dapat memahami hal tersebut dan memberikan kesempatan kepada dirinya serta timnya untuk menikmati kemenangan dalam Pilkada.
“Kami harap masyarakat bisa memahami bahwa tim kami juga ada, teman-teman kami juga ada. Jadi, beri kesempatan bagi kami menikmati kemenangan ini dulu,” ujar Bassam dalam sambutannya yang direspons dengan tawa hadirin.
Menanggapi ini kabid PTKP Hipma Halsel "Sahdan Abjan, hal ini akan menimbulkan kekhawatiran akan adanya kebijakan yang tidak inklusif dalam pemerintahan Bassam Kasuba. Kami menilai bahwa rotasi dan mutasi pejabat yang akan dilakukan dalam pemerintahan harus berlandaskan profesionalisme, bukan hanya didasarkan pada kedekatan politik.
“Setelah dilantik, bupati dan wakil bupati bukan lagi milik tim sukses, melainkan pemimpin bagi seluruh masyarakat Halmahera Selatan. Jika kebijakan pemerintahan hanya menguntungkan kelompok tertentu, maka itu tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sesungguhnya,”
Masyarakat Halsel kini menunggu langkah konkret dari pemerintahan Bassam Kasuba untuk membuktikan bahwa kepentingan publik akan tetap menjadi prioritas utama. Keberpihakan terhadap kelompok tertentu dalam pengambilan kebijakan dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan yang baru berjalan.
Penulis : Himpma Halsel Sahdan Abjan