
Wakil Koordinator WARKOP Halsel, Rizaldi M. Irham, menekankan bahwa peran pers bukan hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga memastikan bahwa janji-janji kampanye benar-benar direalisasikan dalam kebijakan konkret.
"Sebagai jurnalis, kami berkewajiban mengawal kebijakan pemerintah, memastikan transparansi, dan menjadi penghubung antara masyarakat dan pemimpin daerah. Forum ini diharapkan menjadi ruang dialog terbuka untuk membahas program 100 hari pertama, sekaligus menjadi tolok ukur sejauh mana visi-misi yang dijanjikan telah diterapkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Rizaldi menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan agar kepercayaan publik tetap terjaga. Ia berharap Basam-Helmi dapat menyampaikan program kerja yang konkret dan terukur, sehingga masyarakat memiliki gambaran jelas mengenai arah kebijakan yang diambil.
Diskusi ini tidak hanya melibatkan pemerintah daerah, tetapi juga akademisi, politisi, aktivis, dan jurnalis. Dengan demikian, setiap kebijakan yang diambil dapat lebih responsif terhadap kebutuhan serta harapan masyarakat Halmahera Selatan.
"Melalui acara ini, kita ingin membangun budaya demokrasi yang sehat, di mana masyarakat dapat menyampaikan aspirasi, kritik, dan saran secara konstruktif. Dengan begitu, 100 hari kerja Basam-Helmi bisa menjadi momentum awal untuk membangun daerah yang lebih baik," tambah Rizaldi.
Acara ini diharapkan menjadi ruang evaluasi bagi pemerintah sekaligus ajang bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam mengawal kebijakan yang dijalankan demi kesejahteraan bersama.
Penulis Irwan Abubakar
Editor Redaksi MakianoPost